Sejarah Masa Lalu dan Renungan Perjuangan Akan Datang (Pidato Perpisahan sebagai Ketua Umum HMI FH UII)

ilustrasi gambar: dokumentasi HMI FH UII


Hari ini, mereka yang mengkritik telah menjadi pengurus, untuk masa bakti 2017-2018. Artinya, sudah tiba waktunya bagi kita yang kritis ini untuk tampil diri, bahwa kita bisa menjalankan kepengurusan dengan baik. Bahwa kita bukanlah sosok yang sekedar manis di kata, tapi menderita di alam sesungguhnya. Jangan, jangan seperti itu pengurus. Kalian harus menjadi seorang pengkritik yang solutif, bukan seorang pengkritik yang problematik.
Teman-teman pengurus dan hadirin yang saya hormati,
Periode lalu, telah menjadi sejarah bagi kita di periode ini dan masa akan datang. Periode lalu telah menjadi ibrah (pelajaran) bagi kita untuk melangkah lebih maju menembus ruang dan waktu sebagai ikhtiar sekumpulan anak muda yang sedang belajar menjadi rahmat bagi alam semesta. Ruang dan waktu itu datang secara tiba-tiba, dan pada dasarnya hal itu tidak kita inginkan terjadi. Namun, inilah sunnahtullah, catatan yang dikehendaki oleh Allah untuk terjadi dan kita tidak dapat menghindarinya.
Teman-teman pengurus, dalam forum RAK (Rapat Akhir Komisariat) lalu kita telah membedah sedemikian rupa lembaran pertanggungjawaban pengurus periode 2016-2017. Dialektika alot terjadi di forum itu, banyak kritikan dan  saran yang masuk. Kritikan dan saran dari teman-teman kader ketika itu. Hari ini, mereka yang mengkritik telah menjadi pengurus, untuk masa bakti 2017-2018. Artinya, sudah tiba waktunya bagi kita yang kritis ini untuk tampil diri, bahwa kita bisa menjalankan kepengurusan dengan baik. Bahwa kita bukanlah sosok yang sekedar manis di kata, tapi menderita di alam sesungguhnya. Jangan, jangan seperti itu pengurus. Kalian harus menjadi seorang pengkritik yang solutif, bukan seorang pengkritik yang problematik.
Teman-teman pengurus dan hadirin yang saya hormati,
Saya yakin dan percaya bahwa periode ini akan berjalan dengan baik. Ya, akan berjalan dengan baik apabila kalian seluruh pengurus; baik inti atau pun unit mau bekerjasama dengan sukarela. Berkerjasama atas dasar tiang persaudaraan, kekeluargaan, dan ukhuwah Islamiyah.
Teman-teman pengurus, kalian ibarat masjidil aqsa di tanah suci yang bersejarah, palestina. Harga diri dan marwah HMI adalah kemegahan mesjidnya, dan kalian semua pengurus adalah tiang-tiang yang mengokohkan kemegahan itu agar tetap berdiri megah sebagai mana mestinya. Meskipun bom-bom, tantangan demi tantangan datang menghinggapi setiap saat mengujinya, agar maksud kemegahan itu segera lenyap. Tapi tiang selalu setia menjaga kemegahan itu tetap berdiri, sehingga masjid bersejarah itu tetap eksis hingga hari ini. Itulah ibaratnya hubungan antara kalian pengurus dengan HMI. Kemegahan HMI ada pada kalian hari ini, kalian menggenggam kemegahan itu.
Teman-teman pengurus dan hadirin yang saya hormati,
Terakhir, saya ingin menegaskan kembali bahwa apa yang tejadi pada periode lalu adalah murni tanggungjawab saya selaku ketua umum ketika itu. Tanggungjawab tersebut berlaku hingga kapan pun itu. Sekiranya masih ada utang yang tak terbayar, kata yang tak tersampaikan, serta luka yang tak terobati, atas nama struktus kepengurusan periode 2016-2017 saya sampaikan permohonan maaf kepada semua pihak yang terkait. Semoga Allah Ta’ala meridhoi setiap langkahan kaki, melapang dada untuk bersabar, serta menghibur setiap tetes air mata yang akan jatuh kepada pengurus-pengurus HMI FH UII Periode 2017-2018 ini. Semoga apa yang telah lalu dan akan datang tetap dihitung sebagai catatan amal kebaikan di sisi Allah Ta’ala. Dan semoga setiap tetes amal itu mengalir deras hingga sampai terasa kepada kedua orang tua kita.



[*] Disampaikan pada saat pelantikan pengurus baru HMI FH UII Periode 2017-2018 M, Ruang Sidang Utama Lantai III Kampus FH UII, 24 Mei 2017

0 comments